Self Paced Leaning Membantu Darwis Berinovasi pada Pembelajaran Pasca Pandemi

Dewasa ini pendidikan di Indonesia mengalami kemajuan. Sayangnya kondisi ini tidak berlaku di semua wilayah Indonesia. Di waktu yang sama, masih terdapat sekolah di pelosok negeri yang jauh dari jangkauan dan masih sulit memenuhi kebutuhan penunjang proses pembelajaran.

Salah satu kebutuhan tersebut ialah pelatihan pengembangan diri untuk para pendidik. Digaungkannya Implementasi Kurikulum Merdeka oleh Kemendikbudristek RI sebagai bagian dari masa pemulihan pendidikan Indonesia pasca pandemi mengharuskan para pendidik memiliki inovasi pembelajaran guna menciptakan suasana belajar yang lebih menyenangkan di kelas.

Ternyata hal ini membuat para guru kewalahan dan secara cepat harus beradaptasi dengan hal baru. Salah satunya adalah Darwis. Guru SMPN 1 Bantaeng ini merasa jika Ia harus mengikuti perkembangan pendidikan agar siswanya tetap mendapatkan haknya untuk belajar.

“Adanya pandemi covid dua tahun lalu, ditambah adanya perubahan kurikulum membuat saya sebagai seorang guru harus terus belajar juga” ucap Darwis.

Menanggapi hal ini, Putera Sampoerna Foundation melalui Lighthouse School Program (LSP) memberikan beragam pelatihan swapacu atau self paced learning guna mendukung perkembangan potensi guru, salah satunya di SMPN 1 Tompobulu, Bantaeng.

Selama implementasi program dilakukan, tentu tantangan demi tantangan mulai bermunculan, seperti komitmen para guru dalam mengikuti pelatihan, padatnya jadwal kegiatan di sekolah, sulitnya sinyal di sekolah, hingga kendala pada perangkat elektronik yang digunakan.

“Materi pelatihan yang baru membuat saya membutuhkan waktu lebih untuk memahami, sehingga terkadang efeknya adalah mengimplementasikannya praktik-praktik yang sudah didapatkan itu kurang maksimal” jelasnya.

Meskipun hal ini terjadi, ini tidak akan meruntuhkan semangat Darwis dalam belajar. Ia bahkan belajar hingga larut malam agar lebih paham terhadap materi pelatihannya.

Tanpa disadari, beragam pelatihan yang didapatkan memberikan banyak kemudahan untuk Darwis. Dimulai dari mudahnya menciptakan suasana belajar yang baru dan menyenangkan untuk siswa hingga Darwis menjadi satu-satunya guru di wilayah Bantaeng yang terpilih menjadi Guru Penggerak.

“Manfaat dari adanya LSP di sekolah (SMPN 1 Tompobulu) sangat dirasakan oleh saya karena membantu saya untuk menjadi Guru Penggerak di wilayah Bantaeng” tambahnya.

Kini, para siswa pun lebih bersemangat pada saat belajar dengan beragam inovasi pembelajaran yang dilakukan oleh Darwis. “Siswa yang semangat belajar menambah semangat saya juga untuk terus menggali pengetahuan” tutup Darwis. (ZNP/AY)