Dukung Implementasi Kurikulum Merdeka, PSF Kontribusi pada Program Organisasi Penggerak di SMPN 1 Tompobulu

Sebagai upaya dalam pemerataan Implementasi Kurikulum Merdeka, Putera Sampoerna Foundation (PSF) berkontribusi dalam Program Organisasi Penggerak yang dilaksanakan sejak bulan Oktober 2021 hingga Agustus 2023.

Program ini merupakan inisiatif Kemendikbud Ristek RI dalam meningkatkan kemampuan literasi, numerasi dan karakter siswa. Pada program ini, PSF menyasar 5 sekolah yang salah satunya adalah SMPN 1 Tompobulu dengan total peserta 13 guru dan 7 manajemen sekolah.

Selama program berlangsung, SMPN 1 Tompobulu diberikan pelatihan mengenai pemahaman tentang kurikulum Merdeka, Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), hingga media pembelajaran interaktif melalui platform Guru Binar dengan metode pelatihan self-paced.

“Pelatihan dengan materi baru dan menyenangkan, ditambah karena sekarang juga semua membahas Kurikulum Merdeka jadi kami merasa mendapatkan hak istimewa karena bisa dilatih langsung oleh Putera Sampoerna Foundation” quote Nurjannah.

Selain pelatihan, para peserta program juga diberikan pendampingan secara intensif melalui in-field coaching. Nurjannah mengatakan jika sesi in-field coaching memberikan kesempatan kepada para guru untuk bisa berdiskusi dengan langsung bersama fasilitator. “Kami senang jika fasilitator bisa berbagi secara langsung, memberikan banyak masukan, sehingga kami semakin semangat”

Setelah para peserta diberikan pelatihan dan pendampingan, tahap selanjutnya mereka harus langsung mengimplementasikannya di kelas masing-masing. Hal ini dilakukan agar peserta program mendapatkan pengalaman belajar yang nyata.

Terdapat 135 siswa yang menjadi penerima manfaat secara langsung. Siswa juga diarahkan untuk melakukan pembelajaran berbasis projek atau P5. Hingga saat ini, terdapat 3 tema P5 yang dibuat siswa yaitu Gaya Hidup Berkelanjutkan dengan 14 karya, Kewirausahaan dengan 11 karya, dan Kearifan Lokal dengan 10 karya.

Selain kepada siswa, para peserta juga harus berbagi praktik baiknya melalui diseminasi yang dilakukan secara daring dan luring. Diseminasi dilakukan kepada 684 peserta diantaranya 100 peserta luring dan 584 peserta daring.

Setelah rangkaian program dilaksanakan, Program Organisasi Penggerak ini akan diserahterimakan kepada 5 sekolah binaan pada Selasa (03/10) di Gedung Kesenian Gde Manik, Kabupaten Buleleng, Bali yang akan diisi oleh para siswa dengan karya-karya yang telah dibuat selama program berlangsung dan talkshow.

Dengan dilaksanakannya Program Organisasi Penggerak, diharapkan para guru dan manajemn sekolah secara berkelanjutan dapat mengimplementasikan beragam metode pembelajaran yang menarik dan menyebarluaskan praktik baiknya di Kabupaten Bantaeng.